Padang – Bank Indonesia (BI) kembali gandeng TNI AL dengan KRI Bontang 907, dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2021, yang merupakan program kas keliling kepulauan Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T). Kerjasama ini sudah berlangsung selama lima tahun.
Dalam ekspedisi ini, modal uang layak edar yang dibawa sebesar Rp4,35 Miliar. Adapun pulau tujuannya yakni Pulau Enggano (Bengkulu) dan 5 (lima) pulau di Kepulauan Mentawai, Pulau Polaga, Sikakap, Sioban, Mailepet dan Sikabaluan. Ekspedisi dimulai Minggu (21/11) dan akan berakhir Senin (29/11).
“Masyarakat dapat memanfaatkan layanan penukaran uang Rupiah melalui jaringan kantor bank umum ataupun BPR yang ada di daerah tujuan layanan kas keliling. Uang lusuh akan diganti dengan uang layak senilai sama, tanpa ada potongan, sehingga dengan demikian tujuan clean money policy dapat tercapai dengan optimal,” kata Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat (Sumbar), Wahyu Purnama A, kepada para wartawan, seusai acara di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Minggu (21/11).
Ia mengatakan, dalam rangkaian kegiatan kas keliling 3T ini, juga dilaksanakan penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), kepada penerima di masing-masing pulau tujuan dengan nilai total sebesar Rp125 juta. Bantuan PSBI yang diberikan telah dilakukan asesmen dan diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Tidak hanya penukaran uang Rupiah dan penyerahan bantuan PSBI, masyarakat di pulau tujuan juga akan menerima Edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah yang merupakan perluasan materi sosialisasi ciri- ciri keaslian uang Rupiah,” tambahnya.
Edukasi CBP Rupiah, menekankan ajakan untuk tidak cukup hanya dengan Cinta Rupiah, melainkan juga harus Bangga dan Paham Rupiah. Bangga Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara, alat pemersatu bangsa, dan satu-satunya alat bayar yang sah. Serta Paham Rupiah dalam bertransaksi, bijak berbelanja, dan berhemat.
“Kami yakin bahwa upaya kerjasama layanan Kas keliling 3T oleh BI dan TNI AL adalah suatu ibadah. Oleh karenanya, seraya berharap ridho dan petunjuk Allah SWT, agar kegiatan ini diberi kemudahan dan kelancaran serta bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Wahyu.
Sementara Wakil Asisten Operasional TNI Angkatan Laut Laksmana Pertama, Wasis Priyono mengatakan, kegiatan Kas Keliling Kepulauan 3T merupakan bagian dari tugas membantu pemerintah dalam kerja sama antar institusi.
“Bertujuan untuk menjaga kedaulatan NKRI melalui penggunaan uang Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah,” tegasnya.
Wasis menerangkan, KRI Bontang 907 merupakan kapal perang jenis Bantu Cair Minyak (BCM) atau jenis kapal tanker, di bawah satuan kapal bantu Koarmada I.
Sementara Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, mengatakan, kerja sama BI dengan TNI AL, terjalin didasari kepentingan yang sama, menjaga kedaulatan NKRI.
TNI AL bertugas menjaga kedaulatan teritorial NKRI, terutama wilayah perairan yang berbatasan langsung dengan negara lain. Sedangkan BI memiliki tugas untuk menegakkan kedaulatan uang Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah NKRI.