Padang – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Barat, Dr. Asrawati M. Biomed SpAK mengimbau orangtua mengizinkan anak-anak divaksin Covid-19.
Itu disampaikan Asrawati ketika menjadi narasumber dalam talkshow Harian Singgalang dengan BNPB dan Satgas Covid-19 yang disiarkan secara live di Radio Sushi 99.1 FM, Kamis (15/10).
Imbauan itu disampaikannya, kalau vaksin untuk remaja bagus, demi menciptakan kekebalan imunitas (herd immunity). Ditambah pula, vaksinasi Covid-19 dapat melindungi anak selama kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung. Kegiatan PTM harus diiringi dengan capaian vaksinasi bagi siswa.
“Anak remaja harus bersosialisasi dalam tumbuh kembangnya. Dikhawatirkan mereka menjadi sumber penularan Corona di keluarga. Sebab, hasil penelitian, 60 persen anak yang terpapar positif Covid-19 tidak bergejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Untuk itu, anak-anak wajib untuk divaksin Covid-19,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, hampir tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada anak yang sudah divaksin Covid-19. Dari ribuan anak-anak yang divaksin, hanya empat orang yang mengalami keluhan. Itupun keluhannya ringan seperti pusing dan tidak perlu dikhawatirkan ada gangguan berat.
“Orang tua tak usah khawatir, jika anaknya divaksin. Resikonya sangatlah kecil,” ucapnya seraya mengajak remaja untuk divaksin.
Mereka dapat mendatangi puskesmas ataupun rumah sakit dan vaksinasi massal yang digelar pemerintah di sekolah-sekolah ataupun perkantoran. Sebelum divaksin, anak-anak di screening, usai disuntik pun mereka di observasi petugas vaksinator. Jika ada keluhan, tak perlu khawatir, bisa datang langsung ke rumah sakit.
Lebih lanjut dikatakannya, kalau vaksin yang digunakan untuk remaja adalah Sinovac dan Pfizer. Walaupun sudah divaksin, katanya, jangan lupa untuk patuhi protokol kesehatan. Mulai dari tetap memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun ataupun hand sanitizer, jauhi kerumunan dan keluar rumah jika ada keperluan mendadak.
dailypornhd.pro
fsiblog
