Imigrasi Kelas I TPI Padang Sosialisasi APOA Versi 2

Padang – Imigrasi Kelasi I TPI Padang terus mensosialisasikan Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA) kepada masyarakat.
Senin, (8/11), Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Zaenal Wahyudin didampingi Kepala Sub Seksi Intelijen Keimigrasian, Ari Santoso talkshow membahas APOA versi dua bersama andiko Fanny.
Langsung dari studio Radio Sushi di Gedung Harian Singgalang, Jalan Veteran 17 Padang, Zaenal Wahyudin mengatakan Pelayanan di kantor keimigrasian secara nasional dan khusus di kota Padang terus dikembangkan termasuk pelaporan orang asing dan keberadaannya di suatu daerah, bila memasuki wilayah Indonesia.
Dikatakannya, APOA aplikasi online yang berguna membantu dan memudahkan proses pelaporan orang asing. Bagi petugas Imigrasi, aplikasi ini dapat digunakan sebagai salah satu data maupun informasi dalam pelaksanaan pengawasan orang. APOA ini bisa diunduh melalui Play Store.
Jika dahulu, aplikasi ini hanya bisa digunakan untuk komputer, namun sekarang bisa digunakan dengan handphone Android. Seiring, perkembangan zaman, mengalami pembaharuan, APOA V2 berbasis Android ini dilengkapi fitur Quick Response (QR) Code.
Dimana petugas akan memberikan QR Code kepada orang asing yang datang. Dengan memindai QR Code tersebut, pihak Imigrasi dapat memperoleh informasi orang asing itu secara real time seperti tujuan kedatangan dan identitasnya.
“Kelebihan APOA V2 yang kini sudah bisa dipasang di ponsel Android. Hanya, lewat scan QR Code pihak Imigrasi dapat mengetahui informasi mengenai izin tinggal serta jenis visa yang digunakan orang asing. QR Code-nya itu berasal dari visa yang diterapkan teman-teman Imigrasi yang bertugas di checkpoint, baik melalui bandara ataupun pemeriksaan Imigrasi yang ada di pelabuhan internasional. Dan itu datang sudah ter-link ke izin tinggal keimigrasian,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya APOA 02 ini bisa mempermudah pihak perhotelan, penginapan, dan pihak perusahaan dalam melaporkan orang asing. Sehingga pengawasan dan pemantauan terhadap orang asing bisa lebih optimal.
Hal senada juga disampaikan Ari Santoso. Ia mengatakan pengawasan orang asing sudah dilakukan sejak mereka mengajukan permohonan visa masuk hingga mereka tinggal dan menetap di Indonesia.
“Sebenarnya, APOA versi 2 ini sudah launching pada 2 Juni 2021 di seluruh Indonesia. Selepas itu kami melakukan sosialiasi stakeholder terkait, seperti mereka yang berkewajiban untuk pelaporan yang dijaminkan di wilayah kerja ,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, kalau orang yang berkewajiban melaporkan orang asing, bisa orang biasa, tempat penginapan dan perusahan yang memperkejakan tenaga asing.
Ditegaskannya, akun lama APOA versi 1, masih bisa digunakan di aplikasi APOA versi dua. APOA versi 2 sudah bukan menghapus data di akun yang lama, tetapi melengkapinya. Artinya pelaporan yang sudah dilakukan mereka masih tersimpan diakun APOA Versi 2, dan bisa melihatnya kembali.