Padang – Gebyar Sumbar Sadar Vaksin ternyata ampuh ‘mengenjot’ tingkat pencapaian vaksinasi di Kota Padang. Terbukti, level kota Bingkuang ini hampir turunkan status dari PPKM level empat menjadi dua.
Itu disampaikan, Pj.Sekretaris Daerah Kota Padang, Drs. Arfian kepada andiko Fanny dalam talkshow kerjasama Pemerintah Kota Padang dengan Radio Sushi 99.1 FM, Rabu (10/11).
Dalam talkshow yang disiarkan secara langsung dari kantor Harian Singgalang melalui aplikasi Meeting Zoom, Arfian menjelaskan gebyar Sumdarsin di Kota Padang berlangsung sukses.
Terbukti, ketika pencanangan gebyar Sumdarsin di GOR H. Agus Salim pada 30 Oktober lalu, pencapaiannya meningkat dratis hingga 61,6 persen. Artinya, masyarakat antusias sekali, sehingga gebyar program ini menggema ke seluruh daerah termasuk kota Padang.
Diakuinya, pencanangan itu dilaksanakan, karena teguran dari Pemerintah Pusat kepada Sumbar, terkait pencapaian vaksinasi yang rendah. Ketika itu, Sumbar peringkat nomor dari bawah. Dan setelah 30 Oktober, menjadi peringkat ke-9 dari 34 provinsi di Indonesia.
“Hingga akhir November mendatang, target 70 persen dari pemerintah, Insya Allah akan terkejar. Tentunya, dengan dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat,” ucap Arfian seraya mengatakan masih ada 8,9 persen warga lagi yang belum tervaksinasi. “Kami akan mengejar ketertinggalan itu hingga akhir November mendatang,” tuturnya.
Demi menggejar ketertinggalan tersebut, Sabtu (6/11), Pemko melaksanakan vaksinasi massal di Gedung Bagindo Aziz Chan Kantor Balai Kota Air Pacah. “Masyarakat sangat antusias mengikutinya,” ucapnya.
Menariknya lagi, kata Arfian yakni ketika Gebyar Sumdarsin pertama, ada banjir door prize. Dan masyarakat antusias di suntik vaksin.
“Kami secara bersama-sama sudah mengevaluasinya. Ada baiknya, door prize berupa motor ataupun mobil hanyalah bersifat untung-untungan. Hanya beberapa orang yang mendapatkannya. Sebaiknya, dialihkan saja ke pembagian sembako, karena itu sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.
Artinya dengan sembako ini, akan menarik masyarakat untuk ikut vaksinasi. Dan diakuinya kalau itu adalah strategi Pemko Padang mendorong percepatan vaksinasi di kota ini.
Ia pun memberikan apresiasi kepada perusahaan swasta, lembaga, organisasi ataupun partai politik yang menggelar vaksinasi massal.
“Memang, ketika itu kita merasa ‘tertampar’ dengan pencapaian vaksinasi terendah se Indonesia. Untuk itu, kami bersama-sama mendorong percepatan vaksinasi agar bisa dicapai. Mereka membantu kerja pemerintah agar sasaran vaksinasi ini tercapai. Sehingga membentuk kekebalan secara kelompok,” jelasnya.
Artinya dengan pencapaian vaksinasi yang sudah mulai meningkat ini dan status kota Padang sudah turun level menjadi dua. Otomatis anak-anak bisa sekolah tatap muka lagi. Syarat, hanya 50 persen saja anak-anak yang bisa hadir. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Mulai dari menyediakan tempat cuci tangan dan menjaga jarak ketika proses belajar mengajar serta anak-anak yang masuk sekolah sudah di vaksinasi.
Begitu pula, aktivitas keramaian seperti resepsi pernikahan di gedung dan kegiatan di hotel-hotel. Tapi, ada syaratnya mengurangi kapasitas dan wajib terapkan prokes. Itu dilakukan demi meningkatkan perekonomian masyarakat yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 yang masih belum reda.
Di akhir sesi wawancara, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikuti vaksinasi. “Virus itu masih ada. Demi meningkatkan kekebalan berkelompok, ikuti vaksinasi dan tetap patuhi prokes. Walaupun sudah di vaksin, tetap patuhi prokes,” ucap Arfian seraya mengajak masyarakat untuk tetap berolah raga dan meningkatkan daya tahan tubuh.