Padang – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Padang, Editiawarman, S.Pd mengimbau orangtua agar selalu memperhatikan anak-anaknya.
Imbauan itu disampaikannya, mengingat akhir-akhir ini semakin marak dan meningkat kasus kekerasan dan penganiayaan terhadap anak. Minggu lalu dua kasus kekerasan seksual terjadi di kota Padang. Mirisnya, pelaku adalah orang-orang dekat dengan korban. Semestinya mereka yang menjaga korban dari perilaku jahat seperti itu.
Dalam talkshow kerjasama Pemko Padang dengan Radio Sushi 99.1 FM, yang dipandu andiko Riany, Jumat (26/11), Editiawarman menjelaskan banyak penyebab terjadinya kasus tersebut.
Diakuinya, bisa karena faktor keluarga. Ia memberikan contoh, di rumah tersebut tak ada ruang privasi untuk kedua orangtuanya. Sehingga anak-anak melihat perbuatan tak pantas dilakukan orang-orang disekelilingnya. Dan itu terjadi pada kasus baru-baru ini.
Belum lagi, pengaruh gadget. Mereka bisa melihat apapun di dalam ponsel pintar itu. “Contohnya saja, dalam grup Whatsapp para murid SD saja sudah ada gambar ataupun perkataan tak senonoh dikirim. Sungguh mirisnya, orangtua tidak mengetahuinya. Mereka baru tahu, ketika guru di sekolah memperlihatkan ponsel si anak kepada orangtua,” kata Editiawarman yang menyayangkan tindakan tersebut tidak diketahui orangtuanya.
Apalagi saat ini belajar daring, si anak berdalih belajar, rupanya melihat yang tidak-tidak dalam ponselnya.
“Sebagai orangtua hendaknya memberikan edukasi dan mencek semua yang dilakukan buah hatinya. Apakah itu telah sesuai dengan tindakan anak-anak seusianya,” ucapnya.
Kemudian, kata Editiawarman, hendaknya orangtua berikan pemahaman juga kepada mereka tentang organ tubuh yang tak boleh di pegang orang lain, termasuk orangtuanya. Dan jelaskan akibat yang ditimbulkan jika melanggarnya.
Menurutnya, dunia sedang tidak baik-baik saja. Ditengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan para siswa belajar secara daring, disisi lain memberikan efek negatif bagi mereka. Salah satunya, mereka dengan bebas menjelajahi dunia maya tanpa kontrol dari orangtuanya.
“Saat ini, disamping bahaya narkoba yang mengancam generasi muda, sekarang dalam bentuk tontonan yang tidak pantas bisa mereka lihat melalui ponsel pintarnya. Itu sangat bahaya sekali,” ucap Editiawarman melihat dengan mata kepala kalau anak usia SMP ada yang menjadi seorang germo, menjual teman-teman seusianya ke orang lain.
Ia mengimbau ayo selamatkan masa depan anak bangsa. Dunia sedang tak baik-baik saja. Predator anak-anak baik perempuan dan laki-lagi sedang berkeliaran. Padang jangan sampai lengah, mari siaga. Ia menyarankan mari kembali ke keluarga mengurus dan mencek anak-anak mereka kembali. Terutama seorang ayah, yang dititip amanah untuk menjaga buat hatinya dan istri. Begitu pula sang ibu merawat buah cintanya dengan sepenuh hati. Seorang ibu adalah direktur rumah tangga yang memberikan edukasi kepada anak-anaknya. Begitu pula keluarga besar mereka, jangan seperti pagar makan tanaman. Anak-anak yang seharusnya dilindungi malah jadi korban. Dan masyarakat di sekeliling, jangan hanya melihat saja tindakan kekerasan terhadap anak, tapi langsung melaporkannya kepada pihak kepolisian ataupun pemerintah. Agar tidak terulang lagi ke generasi berikutnya.
Sign in
Sign in
Recover your password.
A password will be e-mailed to you.
dailypornhd.pro
fsiblog
Next Post