Padang – Akhir-akhir ini semakin santer pemberitaan tentang kelangkaan minyak goreng di pasaran. Masyarakat begitu sulit mendapatkan minyak goreng. Ternyata dalam situasi sulit seperti ini, ada-ada saja aturan yang dibuat guna membatasi masyarakat mendapatkan minyak goreng.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, S.STP, M.Si, M.Han talkshow virtual bersama andiko Fanny, yang disiarkan secara langsung dari Radio 99.1 FM, Kamis (24/2).
“Di Kota Padang, minyak goreng stoknya aman. Kini kita sedang menunggu minyak goreng dari Medan ataupun kota lain di Indonesia. Untuk itu masyarakat tak usah khawatir,” ucap Andree begitu sapaan akrab Kadis Perdagangan Kota Padang menenangkan masyarakat melalui talkshow kerjasama Pemko Padang dengan Radio Sushi 99.1 FM.
“Kami berharap, masyarakat tidak perlu panik, karena stok kita aman,” tegasnya.
Tapi ia mengakui saat ini ada fenomena masyarakat yang biasanya beli dua atau tiga liter perhari. Sekarang beli hingga 10 hingga 15 liter. Sehingga ada penjual minyak goreng dadakan.
Ia selaku Kepala Dinas Perdagangan meminta kepada produsen ataupun masyarakat untuk tidak menimbun minyak goreng itu.
“Beli banyak, kemudian dijual lagi. itu tidak baik. Artinya, berdaganglah secara baik. Tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan. Hasil pemantauan kami supply normal, karena banyak yang stok,” tegasnya. Andree berharap masyarakat membeli sesuai kebutuhan saja.
Pada kesempatan itu pula, Andree menjelaskan penyebab minyak goreng melambung tinggi, karena harga minyak nabati dunia tinggi. Itu dipengaruhi Brazil dan Amerika Selatan, akibat dampak pandemi biaya pengakutan mahal. itu mempengaruhi domestik.
“Untuk mengatisipasi mahalnya harga minyak goreng kami sudah menggelar 13 kali pasar murah di akhir Desember dan Januari. Disana ada minyak goreng yang murah harganya. Selama pasar murah itu, kita hampir 55 ribu liter minyak goreng sudah digelontorkan di tengah masyarakat. Dengan nilai dananya satu miliar lebih di setiap kecamatan,” ucap Andree yang membatasi masyarakat membelinya cuma dua liter saja dan tidak ada persyaratan apapun.
“Kita sudah menindak dengan memberikan surat peringatan kepada retail yang memberikan persyaratan ketika masyarakat mau membeli minyak goreng,” ucap Andree. Ia menegaskan untuk membeli minyak goreng tidak ada persyarakatan harus beli produk lain ataupun minimal belanja berapa baru bisa dapat minyak goreng murah.
Jika ada yang berbuat demikian, ia akan segera menindak tegas pelakunya. “Kami akan menindak pelakunya dengan memberikan surat peringatan pertama, kedua ataupun ketiga. Kalau tidak mengindahkan, izin usahanya akan dicabut,” ucap Andree yang berkerjasama dengan Camat ataupun Lurah di Kota Padang. Terkait harga ataupun minyak goreng menghilang dari peredaran.
“Kepada masyarakat jika ada mencurigakan, silahkan laporkan ke Dinas Perdagangan Kota Padang,” ucap Andree mengimbau masyarakat tidak perlu panik atau pembelian besar-besaran, karena harga minyak goreng itu ditentukan pemerintah. Permendag nomor 6 tahun 2022, untuk harga minyak curah seliter Rp11.500, harga kemasan Rp13.500/liter dan harga kemasan premium Rp14.500/liter.
Kemudian ia mengimbau masyarakat untuk tidak mengunakan minyak goreng berulang-ulang sebab itu merusak kesehatan. Dan gunakan minyak goreng sesuai kebutuhan saja.
