Padang – Pemerintah Kota Padang memutuskan melaksanakan pembelajaran tatap muka secara penuh bagi pelajar taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama dan sekolah-sekolah yang sederajat mulai 10 Januari 2022.
“Setelah sekian lama menanti, kami memutuskan untuk membuka pembelajaran tatap muka secara penuh,” kata Walikota Padang Hendri Septa di Padang.
Menurut Walikota, pemerintah kota memutuskan mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka secara penuh pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022 karena kasus penularan Covid-19 di Kota Padang sudah melandai.
Hal senada pun disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Habibul Fuadi, S.Pd, M.Si kepada andiko Fanny ketika menjadi narasumber dalam talkshow Pemerintah Kota Padang bersama Radio Sushi 99.1 FM, Rabu (12/1).
“Aturan terkait pembelajaran di era pandemi di atur dari pusat oleh kementerian terkait. Awalnya kita dibatasi pembelajarannya dengan skema PPKM level dua untuk Kota Padang. Kemudian pada 21 Desember, keluar SKB bersama empat menteri, yang isinya revisi dari SKB sebelumnya. Dalam SKB tersebut diatur untuk daerah kab/kota status level satu dan dua diberikan peluang pembelajaran tatap muka full. Tapi beberapa pilihan,” jelas Habibul Fuadi seraya mengakui kalau Kota Padang belum sepenuhnya belajar tatap muka. Masih ada persyaratan yang harus dipenuhi.
Sebab, untuk belajar tatap muka secara full adalah mereka yang sudah mencapai vaksin diatas 80 persen dan vaksinasi manula diatas 50 persen. Dikatakannya, kalau Kota Padang masih kurang. “Vaksinasi manula kita hanya 48 persen. Sementara itu, vaksinasi total baru 79 persen. Kita alternatif lain, dengan pembelajaran tatap muka 100 persen dengan syarat kehadiran siswa 50 persen. Kehadiran siswa belajar di sekolah diselang-seling, menunggu pencapaian vaksin 80 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, kalau untuk pembelajaran tatap muka ini, siswa yang belajar ke sekolah hanya 50 persen. Artinya belajar secara daring ditiadakan dan siswa yang belajar di rumah diberikan tugas secara terstruktur. Intinya mereka belajar mandiri.
Sementara itu, untuk ketentuan protokol kesehatan bagi guru dan siswa sudah diterapkan semenjak dahulu yakni dengan pola hidup bersih dan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun ataupun hand sanitizer dan menjaga jarak.
Untuk sarana dan prasana, katanya sekolah sudah menyiapkannya sejak dimulainya pembelajaran tatap muka di era new normal.
Untuk mempertahankan belajar secara normal, Habibul Fuadi mengimbau para siswa dan guru terus menerapkan prokes dan ikuti vaksinasi.
