Padang – Pemerintah Kota Padang menggelar operasi pasar murah di setiap Kecamatan di Kota Padang, selama Oktober dan November.
Operasi pasar murah ini dimulai Senin (3/10) di Kantor Camat Padang Utara dan digelar sampai Rabu (2/11/).
Jadwal operasi pasar murah ini masing-masing digelar selama tiga hari di setiap Kantor Camat di Kota Padang
Walikota Padang Bapak Hendri Septa mengatakan, operasi pasar murah ini salah satu cara mengatasi inflasi. “Kita gelar operasi pasar murah Oktober dan November,” ujarnya.
Menurutnya, secara bulan ke bulan inflasi Kota Padang sudah mulai menunjukan penurunan, alias membaik. Hanya saja inflasi, year on year, masih di angka delapan persen secara gabungan Kota Padang dan Bukittinggi.
Berdasarkan data BPS Sumatera Barat, inflasi year on year September 2022 terhadap September 2021 sebesar 8,49 persen.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, SSTP, MSI, M.Han kepada andiko Koko dalam talkshow Pemerintah Kota Padang bekerjasama dengan Radio Sushi 99.1 FM, Jumat (7/10).
“Mengantisipasi lonjakan harga BBM dan inflasi, maka kami Dinas Perdagangan Kota Padang melaksanakan pasar murah di seluruh Kecamatan di Kota Padang,” ucap Andree Harmadi Algamar seraya menyatakan kalau pasar murah tersebut berlangsung dari 3 Oktober hingga akhir November mendatang.
Lebih lanjut Andree Harmadi Algamar menjelaskan latar belakang pasar murah dilaksanakan. “Pasca Covid-19 ditambah dengan kenaikan harga BBM yang diiringi dengan kenaikan harga bahan pokok, maka pemerintah mencoba hadir ditengah-tengah masyarakat. Tentunya dengan pasar murah di setiap Kecamatan. Masing-masing Kecamatan mempunyai jadwal pasar murahnya. Yang jelas tidak akan bersamaan jadwalnya antara Kecamatan satu dengan yang lainnya. Dibuka mulai pukul 08.30 WIB hingga 15.00 WIB.
“Di pasar murah tersebut menjual kebutuhan pokok seperti minyak goreng, tepung dan cabai. Yang jelas harganya lebih murah dibandingkan dengan harga yang dijual di pasaran. Sebab barang-barang yang dijual di pasar murah tersebut, harga distributor. Contoh saja harga minyak goreng kemasan lebih murah dari minyak goreng curah, yaitu hanya Rp 12.500 per liter,” ungkap Andree Harmadi Algamar seraya menyatakan pasar murah ini mendapatkan respon positif dari masyarakat, sebab kegiatan ini membantu mereka mendapatkan bahan pokok yang murah.
Ditegaskannya kalau bahan pokok yang dijual di pasar murah hanya untuk dikonsumsi keluarga. Lebih lanjut dikatakannya, pasar murah disetiap Kecamatan bukan untuk dijual kembali.
Andree Harmadi Algamar mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga ketahanan pangan keluarganya. Salah satunya adalah menanam kebutuhan paling pokok, seperti tanam cabai dan sayur di perkarangan rumah. Dan jika perlu pelihara ayam, untuk kebutuhan protein keluarga.
