Padang – Merebaknya masyarakat yang terpapar Covid-19, mengharuskan pemerintah mengambil langkah-langkah tegas guna mengantisipasi tidak menularnya virus ini ke masyarakat lain. Salah satu langkah yang diambil adalah kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Ditetapkan empat daerah di Sumatera Barat yang mulai melaksanakan PPKM, terhitung 8 hingga 20 Juli mendatang. Keempat daerah itu, Padang, Bukittinggi, Padang Panjang dan Kota Solok.
“PPKM adalah cara pemerintah membatasi kegiatan masyarakat yang tidak terlalu penting. Itu semua demi mengurangi risiko penularan Covid-19 yang sudah mengkhawatirkan,” jelas Dokter Spesialis Paru, dr. Irvan Medison kepada andiko Fani ketika menjadi narasumber talkshow Kerjasama Harian Singgalang dengan BNPB dan Satgas Covid-19 yang disiarkan secara live dari studio Radio Sushi 99.1 FM di lantai dua, gedung biru di jalan Veteran nomor 17 Padang, Jumat (9/7).
Menurutnya, PPKM merupakan pembatasan kegiatan masyarakat. Artinya, aktivitas masyarakat bisa lebih terpantau dengan ketat. “Dengan pembatasan kegiatan masyarakat ini, kita bisa memantau aktivitas-aktivitas yang berisiko untuk penularan,” ucapnya.
Apalagi, saat ini jumlah yang terpapar Covid-19 sedang naik-naiknya. PPKM adalah langkah yang tepat untuk antisipasi pencegahan penularan yang semakin merebak.
“Saat ini kita sedang mengalami situasi menghadapi wabah penyakit yang sangat menular. Artinya, semua orang berisiko tertular penyakit virus Corona,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, penularannya bisa menular melalui udara dan berbicara jarak dekat. Apalagi saat ini ada varian Corona yang sangat menular sekali, yakni Virus Delta. Banyak kasus terjadi di Jawa dan Bali. “Sangat cepat sekali naiknya kasus ini.
Dilihat di Sumbar saat ini, penularan kasus tersebut cepat sekali naik. Dan diharapkan dengan ada PPKM ini bisa membatasi ruang gerak penularan Covid-19,” ucapnya.
Ia mengajak masyarakat untuk patuhi PPKM, untuk kesehatan kita semuanya. Tunda dulu aktivitas yang tidak terlalu urgent. Kalau bisa dihindari, sebaiknya hindari dan tetap berdiam diri dirumah, agar Anda tidak tertular ataupun menulari virus kepada orang-orang yang disayangi.
Semuanya sudah dipikirkan dengan matang oleh pemerintah. Penularan virus bisa ditekan, dan roda perekonomian bisa berjalan.
Ia memberikan contoh, kegiatan ekonomi bisa berjalan ditengah wabah pandemi Covid-19. “Kita perlu memodifikasinya, dengan cara penjualan online. Mereka bisa membeli kebutuhan pokok dengan belanja secara online.
“Kegiatan perekonomian sekarang perlu dikembangkan, agar resiko penularan saat ini bisa berkurang dan kita bisa terbebas dari Covid-19. Disamping itu, perlunya kita saling bahu membahu agar terlaksana semuanya,” ucap Irvan Medison.
Terkait sanksi yang diberikan kepada mereka yang melanggar adalah cara pemerintah agar masyakarat patuh terhadap peraturan yang telah ditetap di era new normal saat ini. Era kehidupan baru, bukan berarti terbebas dari virus. Buktinya sekarang, banyak masyarakat yang terpapar Covid-19. Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk patuhi prokes 6 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas dan melakukan vaksin. Covid-19 itu nyata, bukan hoax.
