Padang – Pemerintah Kota Padang baru saja selesai memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level empat.
Itu disampaikan, Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Drs. Afriadi, M.Si kepada andiko Fani, ketika talkshow Pemerintah Kota Padang dengan tema ‘Memberikan Bantuan kepada Masyarakat Terdampak PPKM Level 4’ di Radio Sushi 99.1 FM, Jumat (10/9).
“Alhamdullilah, kita masih dipercaya Kementrian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) untuk membagikan bantuan PPKM kepada masyarakat. Kami baru saja selesai menyalurkan bantuan program keluarga harapan (PKH) sebanyak 17.352 orang Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Bantuan itu dalam bentuk beras,” jelasnya.
Selain itu, kata Afriadi, pemerintah juga sudah menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) berupa uang senilai Rp600 ribu bagi 18.560 orang KPM.
Bantuan itu dibagikan di empat kantor pos di Kota Padang plus tambahan posko-posko lainnya. Tujuannya, menghindari kerumunan, karena Kota Padang masih berada dalam PPKM level 4.
“Kami membagikannya di kantor Pos Pusat dekat Polresta Padang, Kantor Pos Indarung dan Kantor Pos Bungus Teluk Kabung dan Kantor Pos Khatib Sulaiman. Pembagiannya sudah selasai,” jelas Afriadi.
Selanjutnya pembagian bantuan CSR dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Padang. Sebanyak 15.000 KPM. Dibagikan oleh camat dan lurah di lapangan, karena mereka dekat dan tahu betul masyarakat terdampak PPKM level empat.
Selain itu, untuk penyaluran bantuan ini Dinas Sosial dibantu juga oleh pilar-pilarnya yang tergabung dalam Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) serta petugas lurah RT dan RW. Pilar-pilar Dinas Sosial itu, dikoordinator langsung oleh kantor Pos.
“Alhamdullilah hingga saat ini belum ada masalah dan laporan dari masyarakat tentang penyaluran bantuan ini,” jelasnya.
Namun ia tidak menampik kalau ada satu atau dua orang yang belum mendapatkan bantuan ini.
Kalau untuk bantuan dari Kemensos sudah selesai pembagiannya. Penerimanya sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Bagi masyarakat yang belum mendapatkannya, kita sarankan untuk memasukan datanya sebagai penerima bantuan dari CSR perusahaan-perusahaan. Penyalurannya, kita serahkan kewenangannya pada camat dan lurah di lapangan,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, masyarakat yang mendapatkan bantuan dari Kemensos RI adalah mereka yang telah terinput dalam DTKS.
“Petugas kami menginput data masyarakat secara offline dan secara online kami mengirimnya ke pusat,” ucapnya.
Dari data tersebut, Kemensos RI di Jakarta membagikannya menjadi empat kategori desil. Yakni kategori desil satu, mereka bisa mendapatkan empat bansos, yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Desil dua mendapatkan tiga bansos, yaitu BPNT, KIP dan KIS. Desil tiga, masyarakat mendapatkan dua bansos yakni BPNT dan KIS. Sementara desil empat mendapatkan satu bansos yaitu KIS saja.
“Banyak masyarakat kita yang mendaftarkan namanya. Lagi-lagi, Kementrian Sosial di Jakarta yang berwenang. Sayangnya, ada masyarakat yang melaporkan kalau mereka miskin, tapi tidak dapat. Sementara orang kaya mendapatkan bantuan tersebut. Otomatis, orang kaya tersebut namanya akan keluar. Dan saya minta masyarakat lainnya bersabar, karena datanya sudah disampaikan ke pusat. Dan pusatlah yang menentukan,” jelas Afriadi seraya mengatakan kalau ia sudah sesering mungkin mengirim surat ke pusat terkait data terbaru penerima bantuan dari Kemensos RI.
“Bantuan dari Kemensos RI sudah disalurkan ke masyarakat mulai dari Januari hingga Agustus. Dan Kota Padang kembali menerapkan PPKM level 4. Kalau ada bantuan kembali dari pusat, kami siap menyalurkannya kepada masyarakat,” ucapnya.
Diakhir wawancara dia mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Itu semua demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Agar Indonesia terbebas dari virus Corona. Indonesia sehat, ekonomi pulih.
“Kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, pakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” ajaknya.