Padang – Perdana, sejak diberikan amanah menakhodai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Yopi Krislova, SE.MM talkshow di Radio Sushi 99.1 FM, Selasa (29/11).
Dipandu andiko Aldo, Yopi Krislova bertekad membenahi dan membangun pendidikan yang berkualitas di Kota Padang.
Sebagai ibu Kota Provinsi, tentu mutu pendidikan di Kota Padang diharapkan berada diatas Kabupaten dan Kota lain di Sumatera Barat.
“Sejak dilantik 15 November lalu, kita langsung bekerja terkait pendidikan di Kota Padang. Sebagai langkah awal kami memetakan persoalan mulai dari kewenangan pemda sampai pendidikan dasar. Dan kita selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait yakni K3S, MKKS demi meningkatkan mutu pendidikan di Kota Padang. Itu sesuai dengan visi dan misi Walikota Kota Padang. Yakni menjadikan Kota Padang sebagai kota berbasiskan pendidikan, pedagangan dan pariwisata yang unggul dan berdaya saing tinggi,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, persoalan yang dihadapi sekarang ini. Yakni infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemetaan guru.
“Saat ini di Kota Padang ada 412 SD negeri dan swasta. Dan 100 unit SMP negeri dan swasta,” ucap Yopi Krislova seraya menyebutkan ada penambahan 500 ruang kelas baru (RKB) dan satu unit baru.
Lebih lanjut Yopi Krislova merincikan kalau 500 unit RKB tersebut pembangunannya mulai dari 2019 – 2023. Untuk 2022 sudah diselesaikan 117 RKB dan sisanya, 271 unit lagi akan laksanakan pembangunannya selama 2023. Disamping itu akan ada penambahan satu unit sekolah baru lagi.
Selain itu, terkait SDM, dikatakannya saat ini banyak guru yang memasuki usia pensiun, 160 orang. Di satu sisi, tidak adanya pengangkatan PNS. Maka, solusinya, sudah 1.229 guru yang lulus P3K dan menunggu SK dari pusat untuk diangkat.
Selanjutnya, ia berencana akan memetakan guru. Walaupun Padang merupakan kota, masih ada daerah terpencil yang belum terjangkau. “Kedepan kita akan adanya pemerataan guru ke daerah-daerah tersebut,” ucap Yopi Krislova yang bertekad meningkatkan mutu guru dan pendidikan. Yakni dengan pelatihan dan workshop kurikulum merdeka. Kedepannya, dikatakannya jika ada anggaran akan ada rehab dan perbaikan sekolah agar siswa fokus dalam belajar. Kemudian sanitasi yang layak untuk anak-anak.
“Terkait perilaku tawuran yang beberapa bulan lalu terjadi, kita akan mengedukasi para guru dan melakukan pendekatan dengan siswa. Selanjutnya, mencoba memberikan pemahaman pentingnya berkomunikasi antara orangtua dan anak,” harapnya.
