Padang – Hampir dua tahun sudah dunia pariwisata ‘mati suri’. Selama itu pula, Dinas Pariwisata Kota Padang ‘bersolek’, demi menjadi Kota Madani berbasiskan pariwisata unggul dan berdaya saing.
Itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Raju M Chaniago, SSTP, M.Si dalam talkshow Pemko Padang di Studio Radio Sushi 99.1 FM, Jalan Veteran No 17, Padang, Senin (25/10).
Dijelaskannya, semenjak Kota Padang ditetapkan status PPKM level 2, aktivitas ekonomi mulai bergerak dan bangkit di Kota Padang. Restoran dan rumah makan mulai buka secara penuh. Selain itu objek-objek wisata mulai menerima kunjungan. Namun, optimisme bangkitnya kegiatan ekonomi dan wisata belum diikuti sikap dan perilaku masyarakat. Hari Sabtu lalu, terjadi pemalakan di objek wisata Purus Pantai Padang.
“Memang ada kejadian tersebut, tapi sudah kami tangani secara bersama. Pelakunya bukan juru parkir kami,” ucap Raju M Chaniago kepada andiko Fanny.
Diakuinya, selama pandemi Covid-19 masuk ke Kota Padang, aktivitas posko pun longgar. Alhasil, kejadian yang tidak menyenangkan itu tak dapat dielakkan lagi. “Insya Allah dalam waktu dekat posko di Pantai Padang pun diaktifkan kembali. Tujuannya mengurangi tindakan kejahatan dan wisatawan bisa dengan nyaman dan aman untuk berwisata,” jelasnya.
Sebab, Pantai Padang, adalah objek wisata yang paling populer, karena tak ada punggutan biaya masuk. Disusul Pantai Air Manis dengan ikon batu Malin Kundang. Sementara Gunung Padang dan Pantai Pasir Jambak masih minim pengunjung. Dan diperlukan promosi kepada masyarakat.
Begitupula dengan kawasan timur Kota Padang yang objek wisatanya tak kalah menarik. Seperti Bukit Nobita dan dan Lubuk Tampurung.
“Kedepan kami akan membenahi objek wisata di kawasan timur Kota Padang,” ucap Raju M. Chaniago yang membutuhkan dukungan semua pihak. Seperti Kepolisian, TNI, Satpol PP dan Dishub. Mereka yang memberikan pengamanan untuk kenyamanan masyarakat berwisata di tempat objek wisata yang diminati.
Ditegaskannya yang melakukan pemalakan beberapa hari lalu itu, bukan petugas parkir. “Dalam waktu dekat kami akan membuat spanduk dan baliho pengelolaan parkir,” ucap Raju M. Chaniago seraya mengimbau masyarakat untuk melihat kelengkapan petugas parkir. Seperti memakai rompi parkir berwarna oranye, ada tanda pengenal, nama plus foto.
“Jika petugas parkir tidak dapat menunjukan identitas dirinya, parkir ditempat objek wisata free,” tegasnya.
Begitu pula kepada masyarakat disekitar tempat objek wisata, untuk bisa menjaga kenyaman dan keamanan para pengunjung. Seperti menjaga kebersihan di sekitar lingkungan objek wisata.
“Selama dua tahun ini kami mulai berbenah. Mulai dari infrastruktur hingga pelaku objek wisata pun kami edukasi, melalui pelatihan-pelatihan pengelolaan objek wisata, menciptakan hidangan kuliner yang higenies, menarik dan bersaing hingga kenyamanan dan keamanan berwisata,” jelasnya. Bahkan, saat ini sudah ada 32 pokdarwis yang terbentuk di Kota Padang. Tugasnya mereka menjaga objek wisata hingga memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pengunjung ke tempat mereka.
“Berbenah dan bersolek itu perlu, demi menarik tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Padang,” jelasnya.
Seperti dalam waktu dekat, Pemko Padang akan memasang tanda-tanda pengamanan di pantai Padang.
“Kami akan memilah-milah daerah yang rawan dan larangan berenang. Dan saya berharap masyarakat yang datang berwisata di pantai Padang dapat mematuhinya demi keselamatan bersama,” ucap Raju M Chaniago sekaligus mengimbau masyarakat untuk segera divaksin. Sebab, masuk objek wisata wajib menunjukan kartu vaksin.
Sign in
Sign in
Recover your password.
A password will be e-mailed to you.
dailypornhd.pro
fsiblog