Padang – Sejak beberapa bulan terakhir pemerintah gencar mendorong masyarakat, guna membentuk herd immunity di daerah ini. Termasuk kota Padang juga menuju pencapaian vaksin 70 persen.
“Untuk mencapainya kami melakukan pekan akselerasi vaksinasi di 104 kelurahan setiap hari secara serentak. Tentunya dengan melibatkan rumah sakit dan klinik serta puskesmas,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Ferimulyani Hamid, M. Biomed dalam talkshow kerjasama Pemerintah Kota Padang bersama Radio Sushi 99.1 FM yang dipandu andiko Fanny, Senin (1/11).
Ia pun mengucapkan alhamdullilah, dengan pencapaian vaksinasi tersebut, berhasil menurunkan level PPKM dari empat menjadi dua.
Pencapaian itu tidak membuatnya puas hati. Pemko akan berusaha mencapai kekebalan berkelompok. Tentunya dengan melalui kegiatan Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin). Hingga kemarin, pencapaian vaksinasi di Kota Padang baru, 56,82 persen dengan lebih 412 ribu penduduk divaksinasi. Namun katanya, itu belum mencapai 70 persen. “Kami tetap melakukan gebyar vaksin. Kami fokus mencapai ketertinggalan itu menjelang 8 November mendatang. Dan kita harus optimis. Dan berharap angka pencapaian vaksinasi di Kota Padang, 65 persen dalam minggu ini,” jelasnya.
Terkait pembagian door prize dan sembako kepada masyarakat yang divaksin, Ferimulyani Hamid berharap agar masyarakat tidak mengharapkan semua itu. Sebab, ia inginkan masyarakat memiliki kesadaran untuk segera divaksin demi melindungi diri sendiri, keluarga dan masyarakat serta negara serta berupaya mengakhiri pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 tidak hanya dapat diselesaikan oleh orang kesehatan saja, melainkan kerjasama semuanya,” ucap Ferimulyani Hamid dan berharap ketika masyarakat belum divaksin, segera datang ke gerai vaksin.
Kini, jenis vaksin sudah lengkap mulai Sinovac, Moderna, Sinopharm dan Pfizer. Semua itu aman dan uji coba dari Balai POM. Yang beda hanya pabriknya. Kalau Sinovac virus yang dimatikan. Sementara Moderna dan Pfizer bagian dari virusnya yang dimatikan.
“Saat ini semua orang boleh divaksin. Mulai ibu hamil dan orang tua,” ucapnya.
Dijelaskannya, kalau ibu hamil wajib di vaksin, karena dari 21 kematian pada ibu hamil, 19 diantaranya disebabkan oleh Covid-19. Apalagi, di triwulan kedua kehamilan. Tujuan vaksinasi ini melindungi ibu dan anak serta petugas persalinan, kemudian lansia. Dikatakannya, lansia termasuk dalam kelompok berisiko Covid-19 dan berakibat fatal.
Walaupun mobilitas tidak tinggi, namun dirumah ada anak dan cucu. Yang mereka bisa membawa virus ketika pulang.
Begitu pula, dengan mereka yang memiliki komorbit. “Jangan mengatakan, saya kormorbit, tidak boleh divaksin. Justru, merekalah yang wajib divaksin,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kalau Pemerintah Kota Padang terus berupaya untuk mengejar masyarakat yang belum divaksin. Dan kini, sedang ada penelitian untuk memberikan vaksin kepada anak-anak dibawah usia 12 tahun. Dikatakannya, kalau anak-anak harus dilindungi. Ya, salah satu keluar dari pandemi adalah dengan vaksinasi.
“Jadi tidak ada celah untuk kabur. Setiap aktivitas menanyakan kartu vaksin. Ayo kita vaksin, mumpung gratis,” ajaknya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk segera divaksin. Saat ini sudah tersedia di 104 kelurahan, puskemas, rumah sakit ataupun vaksinasi mobille dari pasar ke pasar di Kota Padang. Selain itu, Pemerintah Kota Padang pun mengejar sekolah-sekolah yang belum divaksin.
Sebelum divaksin dianjurkan untuk sehat, istirahat yang cukup, sarapan pagi, bawa KTP ataupun KK serta nomor handphone yang aktif, untuk bisa mengirim kartu vaksin.
Dan bagi mereka yang sudah divaksin, jangan lupa untuk tetap patuhi prokes. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun ataupun hand sanitizer, serta menjauhi kerumunan dan keluar rumah seperlunya saja.