Padang – Pesantren Ramadhan 1444 Hijriah kembali digelar di Kota Padang. Pencanangannya serentak dimulai pada 15 Maret di Gor UNP Padang. Sementara pembukaan di masing-masing mushola/masjid dimulai selepas sholat Isya, Sabtu (25/3). Pelaksanaan ini berlangsung dari 25 Maret hingga 15 April. Para peserta wajib mengikuti pesantren tersebut setiap hari, kecuali Jumat mereka libur.
Itu disampaikan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Padang, Fuji Astomi ketika menjadi narasumber dalam Tick Talk Pemerintah Kota Padang (Pemko Padang) bersama Radio Sushi 99.1 FM, Selasa (7/3).
Kepada andiko Puti, Kabag Kesra Fuji Astomi mengatakan tahun ini merupakan tahun ke-19 dilaksanakan Pemko Padang. “Kegiatan pesantren Ramadhan ini pertama kali di Indonesia. Dan kita sudah melaksanakan berkali-kali, yakni sudah 19 kali,” ucap Fuji Astomi.
Lebih lanjut dikatakannya, pesantren ini diikuti murid Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Pesertanya, murid SD mulai dari kelas IV, V dan VI. Dan untuk siswa SMP, dari kelas VII, VII dan IX,” jelasnya.
Jika ditotalkan murid SD dan siswa SMP se-Kota Padang berjumlah, sekitar 120.000 orang. Dikecualikan murid kelas I, II dan III tidak ikut serta sebagai peserta pesantren Ramadhan. Artinya peserta pesantren untuk tahun ini, sekitar 90.000 orang. Sementara itu, ada sekitar 7 ribu – 9 ribu orang guru yang akan melaksanakan tugasnya di mushala/masjid setiap hari mengawasi anak-anak peserta pesantren.
“Guru-guru wajib mengikuti dan mengawasi para siswa di lingkungan rumahnya. Sebab ini merupakan kegiatan yang rutin setiap bulan puasa yang melibatkan peserta didik dan guru di daerah ini,” jelas Fuji Astomi seraya menjelaskan terkait pesantren Ramadhan ini sudah melakukan kerjasama dengan pihak-pihak sekolah masing-masing, yakni SD dan SMP.
Setidaknya, selama bulan puasa para siswa tidak ke sekolah, tapi proses belajar mengajar dilaksanakan di mushala ataupun masjid sekitar lingkungan rumah masing-masing.
Artinya, ia mengajak semua pihak untuk benar-benar berniat dari awal dan berikhtiar untuk menyelamatkan akhlak generasi muda penerus bangsa. Ayo mari maksimalkan pesantren Ramadhan dengan kebijakan-kebijakan yang ada.
“Kami perlukan komitmen dukungan kerjasama semua pihak, mulai dari panitia, guru dan pihak sekolah serta lingkungan,” ucap Fuji Astomi seraya menegaskan, kalau panitia tidak boleh memunggut biaya dari peserta Ramadhan.
“Kami memberikan bantuan materil maupun lain-lainnya, seperti materi bahan mengajar. Setiap hari kami mengirim bahan mengajar melalui Google Drive ke masing-masing panitia,” ucap Fuji Astomi.
Untuk persiapannya, Pemko Padang sudah menyiapkan panduan dan bahan mengajar. “Kami sudah melakukan master of trainer kepada pengurus dan panitia pesantren Ramadhan pada 1 – 2 Maret, yang lalu” ucap Fuji Astomi yang baru saja menghadiri kegiatan ToT untuk seluruh calon-calon trainer dan panitia pesantren Ramadhan, dengan materi pelaksanaan pesantren dan hal-hal yang di rasa perlu di Bungus Teluk Kabung.
Lebih lanjut dijelaskannya, materi yang disusun tersebut dievaluasi, diperbaiki dan diganti setiap tahunnya. Begitupula dengan penyampaian materi selalu diganti.
“Terkait dengan materi disesuaikan dengan tema yang diangkat nantinya. Yang jelas peserta didik akan mengetahui sholat yang sebenarnya. Mulai dari rukun-rukun sholat seharusnya. Sebab, masih banyak ditemui anak-anak, sholat tidak sesuai alias asal-asalan saja, bahkan tidak sempurna. Begitupula dengan materi tentang sholat jenazah dan itikaf,” ucap Fuji Astomi.
Lebih lanjut dikatakannya, para peserta pesantren Ramadhan wajib sholat lima waktu di masjid ataupun mushola terdekat, dan itupun diawasi pengurus. Ia mengimbau semua elemen terkait untuk bersama-sama agar kegiatan berjalan lancar dan aman. Demi terciptanya generasi muda yang berilmu pengetahuan dan berakhlak mulia.
