Padang – Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menghasilkan berbagai macam data di bidang Sosial dan Ekonomi seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, perlindungan sosial, kepemilikan aset, pengeluaran rumah tangga, dsbnya.
Daerah Kota Padang termasuk daerah yang akan diregistrasi tentang sosial ekonomi. Kegiatan ini sedang berlangsung hingga akan berakhir pada 14 November mendatang.
“Pendataan ini sudah berjalan sejak 15 Oktober dan berakhir 14 November,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik Kota Padang Alfianto, S.Kom., M.Kom kepada andiko Koko dalam talkshow Pemerintah Kota Padang (Pemko Padang) di Radio Sushi 99.1 FM, Jumat (11/11).
Dijelaskannya, menjelang H-3 berakhirnya progres pendataan registrasi sosial ekonomi sudah berjalan 90 persen lebih. Artinya semua daerah sudah dikunjungi. Tinggal warga yang belum bisa ditemui, karena lagi tidak ada dirumah. “Kami akan kembali datangi rumah-rumah warga yang belum ditemui tempo hari,” katanya.
Adapun target dalam pendataan ini, 256.516 keluarga dan itu kemungkinan akan bertambah lagi. Sebab, di Kota Padang banyak kampus, otomatis mahasiswa baru sehingga angka tersebut akan meningkat.
“Kami akan mendata penduduk yang sudah berdomisili di satu wilayah selama setahun. Walaupun dokumen kependudukannya tidak di Kota Padang,” ucap Alfianto seraya menjelaskan kalau tujuan pendataan ini, guna penyediaan basis data terkait perlindungan sosial dan kesejahteraan masyarakat, maka dilaksanakan secara sensus seluruh masyarakat di Kota Padang.
“Dan untuk mendata KK, kami sudah menugaskan 1.308 orang pencacah tersebar di seluruh kelurahan di Kota Padang. Petugas berasal dari masyarakat umum, tentunya melalui pihak kelurahan,” jelasnya.
Sebelum pencacah turun ke masyarakat, petugas memberikan pelatihan selama dua hari untuk pendataannya. Tujuannya, agar pendataan ini sesuai yang diharapkan. Setiap kelurahan berbeda-beda jumlah target pendataan warganya. Namun, yang jelas setiap kelurahan, pencacah mendapatkan target 250 KK.
Pencacah akan menanyakan 83 pertanyaan, menyangkut enam konten. Mulai masalah kependudukan ketenagakerjaan, perumahan, fasilitas kesehatan, perlindungan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
“Kegiatan pendataan ini sedikit berbeda dari pendataan sebelumnya. Tujuannya, perlindungan sosial. Disana titik tolak data-data masyarakat mendapatkan jaminan sosial yang diberikan pemerintah,” jelasnya.
Lebih lanjut Alfianto menjelaskan sesuai topuksi BPS melaksanakan sensus tiga kali dalam 10 tahun. Yakni sensus penduduk, pertanian dan ekonomi. Dan pendataan registrasi sosial ekonomi merupakan amanat khusus yang diserahkan ke BPS untuk dilakukan pendataan. “Pendataan ini baru pertama diamanahkan ke BPS, sehingga datanya bisa digunakan untuk memberikan perlindungan sosial dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Dikatakannya, kegiatan ini akan berlanjut di tahun 2023 yakni pengolahannya dan sebelum dipublish di tengah-tengah masyarakat, akan dimusyawarahkan dahulu dalam forum konsultasi publik.
Untuk pembiayaannya, kata Alfianto, murni dari APBN 2022 yang berada di BPS.
Ia meminta masyarakat supaya jangan sia-sia pendataan ini dengan menerima kedatangan petugas, memberikan data sesuai apa adanya, sehingga perencanaan dan program yang dibuat tidak ada masalah.
Terkait dukungan pemerintah daerah, ditegaskan Alfianto sangat luar biasa. “Pemerintah Kota memfasilitasi kami melakukan sosialisasi dan rapat-rapat koordinasi dengan kelurahan, RT/RW. Bentuk sosialisasinya, Pemerintah Kota Padang sudah melakukan penyiaran terkait pendataan ini melalui mobil kelilingnya Kominfo,” tegas Alfianto.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengalaman petugas melakukan pendataan ke rumah warga cukup unik. Ada yang menerima dan ada yang menolak. Sebelumnya, petugas pun sudah melakukan pendataan warga yang belum memiliki rumah, termasuk awak kapal berbendera Indonesia yang bersandar di pelabuhan Teluk Bayur.
Untuk itu ia menghimbau kepada masyarakat maupun mahasiswa untuk tidak takut dengan kedatangan petugas yang datang kerumahnya. Sebab pencacah sensus sudah dilengkapi dengan identitas yang jelas ditambah pula surat tugas dari BPS Kota Padang.
“Bagi masyarakat yang belum terdata, bisa tanyakan ke RT setempat atau bisa menghubungi call center kami di 08001503350 atau 08559206770. Bahkan bisa datang langsung ke Kantor BPS Kota Padang di Jalan By Pass KM 13,” ucapnya.