Padang – Rumah Sakit Semen Padang selalu siap siaga menghadapi virus Omicron, varian baru Covid-19.
Itu disampaikan Direktur Utama Semen Padang Hospital (SPH), dr. Selfi Farisha, M. Kes dalam talkshow Kerjasama Harian Singgalang dengan BNPB dan Satgas Covid-19, di Radio Sushi 99.1 FM, Kamis (9/12).
“Walaupun selama November kita zero pasien Covid-19, namun bukan berarti semua fasilitasnya ditutup,” jelasnya kepada andiko Rianny.
Lebih lanjut dikatakannya, kalau tenaga kesehatan tetap di posisi masing-masing. Namun, karena nol kasus, maka mereka kembali ke tempat asalnya masing-masing. Begitu juga dokternya pun stand by. Dan ruang isolasinya masih ada, dan kalaupun ada keluhan penyakit seperti virus Corona silakan datang ke IGD. Begitupula dengan peralatan-peralatan yang ada masih distand by, kalau ada kasus baru dengan varian Omicron.
“Itu semua dilakukan agar kita tidak kalang kabut menghadapi gelombang ketiga,” tegasnya seraya mengatakan kemungkinan virus itu sampai ke Sumbar tetap ada. Lihat saja Malaysia dan Singapura sudah ada kasus varian Omicron di temukan. Apalagi, dengan akses transportasi pun sudah mulai terbuka.
Namun yang jelas, tegasnya, menghadapi semua itu, sehat fisik, jiwa dan patuhi prokes serta berdoa.
“Intinya tetap waspada dan jaga diri. Memang, gejala Omicron tidak separah varian Delta, namun tingkat ancaman penyebarannya lima kali lipat dibandingkan dengan varian Delta,” ucapnya yang mengatakan keluhan varian Omicron ini, tidak seperti flu, tidak nyeri tenggorokan, tidak ada hilang penciuman. Namun satu atau dua hari lelah ataupun nyeri otot dan sesak.
Lebih lanjut ia menjelaskan Varian Omicron, juga dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529. Itu adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan Covid-19. WHO menyatakannya sebagai varian yang diwaspadai dan menamakannya dari kata Yunani Omicron.
Spesimen pertama yang diketahui dikumpulan pada 9 November 2021 dari Botswana. Varian tersebut juga terdeteksi di Afrika Selatan, satu kasus datang ke Hong Kong, satu kasus terkonfirmasi diidentifikasi di Israel pada seorang pelancong dari Malawi bersama dengan dua pelancong yang kembali dari Afrika Selatan dan satu pelancong dari Madagaskar. Satu kasus terkonfirmasi di Belgia tampaknya melewati Mesir sebelum 11 November.
Pada 24 November 2021, varian tersebut mula-mula dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan. Pada 26 November, Kelompok Penasehat Teknis WHO terhadap Evolusi Virus SARS-CoV-2 menyatakan bahwa B.1.1.529 adalah sebuah varian yang diwaspadai dan memberikannya sebutan Omicron.
Karena, data awal menunjukkan varian Omicron ini lebih berbahaya dibandingkan varian Delta. Sedangkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sama-sama mengklasifikasikan varian Delta dan varian Omicron sebagai varian perhatian.
Meskipun varian Omicron ini memicu kekhawatiran, varian Delta masih menjadi varian virus Corona yang paling dominan di banyak negara.
Di akhir talkshow ia mengimbau masyarakat untuk tetap patuhi prokes. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun ataupun handsanitizer dan menjauhi kerumunan.
dailypornhd.pro
fsiblog
