Padang – “Saya melanjutkan saja, apa yang menjadi program-program dari Walikota Hendri Septa dan Wakilnya Ekos Albar terdahulu,” ucap Pj Walikota Padang Dr. H. St. Andree H. Algamar SSTP, SH, M. Si, M, Han kepada andiko Koko dalam talkshow Pemko Padang di Radio Sushi 99.1 FM, Senin (2/9).
Andree Algamar ditunjuk sebagai Pj Walikota mengantikan tugas Walikota Hendri Septa dan Wakilnya Ekos Albar yang sudah habis masa jabatannya 2019 – 2024. Ia akan mengemban tugas ini hingga terpilihnya nanti Walikota dan Wakilnya yang baru.
“Sebagai Pj saya harus mengerjakan pekerjaan jabatan kepala daerah. Paling tidak separoh pekerjaan yang bisa saya tuntaskan selama jabatan ini,” ucap Andree Algamar yang sudah hampir empat bulan mengemban Pj Walikota Padang.
Seperti diketahui, program unggulan Pemko Padang masa kepemimpinan Hendri Septa – Ekos Albar adalah betonisasi jalan lingkungan, pengaspalan dan pelebaran jalan melampaui target yang direncanakan. Pada tahun 2021, capaiannya dari target yang direncanakan 55,55 persen, dan menanjak drastis pada tahun 2022 menjadi 112,68 persen. Pada tahun 2023 naik melebihi target, yakni 158,97 persen, dan tahun 2024 diperkirakan 129.80 persen.
“Dan kami melanjutkan kembali program tersebut dengan penanganan jalan yang berlobang. Sudah ada penambalan jalan pada 137 lokasi tersebar dengan luas volume pekerjaan 23 ribu meter persegi yang di tambal,” jelas Kepala Dinas PUPR Padang, Ir. Tri Hadiyanto.
Begitu juga terkait perbaikan drainase dan pengendalian banjir terpadu, dalam RPJMD 2019-2024 ditargetkan pembangunan drainase baru kota sepanjang 15,5 kilometer.
Sampai 2023 yang dibangun sudah mencapai 117 persen dan ini jauh melampaui target. Tahun 2022, drainase baru kota dibangun sepanjang 12,81 kilometer. Tahun 2023 penambahan sepanjang 2,6 kilometer dan masih dilanjutkan lagi sepanjang 2,6 kilometer pada 2024.
Keseluruhan drainase baru kota yang dibangun sampai dengan 2024 sepanjang 18,01 kilometer. Untuk drainase baru lingkungan capaian 108 persen.
Target RPJMD 2019-2024 sepanjang 10 kilometer. Keseluruhan pembangunan drainase baru lingkungan sampai dengan 2024 sepanjang 10.818 kilometer.
“Saat ini, sudah diselesaikan pembinaan drainase mulai dari pengangakatan sedimen, pemeliharaan ringan, pembersihkan filet sudah ada di 54 lokasi dengan panjang 24 kilometer. Memang ada beberapa jalan yang menjadi kewenangan dari pemko, provinsi dan pusat,” ucap Ir Tri Hadiyanto seraya menyebutkan terkait banda/selokan yang ada di Jati yang ada beberapa objek vital seperti rumah sakit dan universitas.
“Mau tidak mau akan segera kita lakukan pembenahan. Kemarin kita sudah melobi pemerintah pusat dan berjanji mempercantik kawasan tersebut, sebab ada dua hal yang harus diselesaikan. Yakni banda dan jalanannya serta kemacetan,” ucapnya.
Dikatakan Andree Algamar, untuk pembenahan jalan di Banda Jati itu sudah mimpi lama, dan segera disiapkan perencanaan, agar bisa dieksekusi tahun depan.
Dan tak kalah pentingnya lagi, untuk penanggulangan banjir diperlukan banyak embung (danau buatan) ditempat-tempat rawan banjir.
Seperti Jalan Maransi Tunggul Hitam, Kawasan Air Pacah, Pararik dan Belakang SPBU diperlukan embung menampung air.
Kemudian merapikan kawasan evakuasi, seperti kawasan Padang Sarai. “Jalan evakuasi mulai dirapikan, rambu-rambu dan perlebar jalan aspal. Itu semua menyambut hari kesiapsiagaan pada 30 September mendatang,” ucap Andree Algamar.
Dengan anggaran terbatas, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kota serta CSR. Seperti pengecatan Kantor Balai Kota Lama, dari pihak swasta, Jotun.
Ia mengimbau agar masyarakat segera menginformasikan langsung kepada terkait masalah sosial seperti jalan berlobang, drainase, agar segera diselesaikan. Kemudian ia mengharapkan masyarakat memelihara drainase dan jangan ditimbun selokan. Sebab memeliharanya bukan hanya tugas dari pemerintah tapi tugas kita semua, termasuk masyarakat.
