Padang – Setelah melakukan vaksinasi besar-besaran terhadap orang dewasa, kini pemerintah mulai menyasar kepada anak-anak umur 6 -11 tahun.
Kegiatan ini dilakukan demi mengantisipasi agar penyebaran Covid-19 dapat ditangkal dengan terbentuknya herd imunity.
Saat ini sedang gencar dilakukan pada anak bahkan juga Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Sumbar. Saat ini Daerah Kota Sawalunto sedang menjalankan kegiatan vaksin ini.
Itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Asril, S.Pd, M.Pd kepada andiko Rianny dalam talkshow kerjasama Harian Singgalang dengan BNPB dan Satgas Covid-19 di Radio Sushi 99.1 FM, Kamis (16/12).
“Kemarin, 14 Desember lalu, kami sudah mulai vaksin pertama bagi anak-anak usia 6 hingga 11 tahun. Vaksinasi ini bekerjasama dengan Binda Sumbar dan Dinkes Sumbar,” ucap Asril seraya mengucapkan alhamdullilah, karena daerah satu-satu di Sumbar yang melaksanakan vaksinasi bagi anak-anak adalah kota Sawahlunto.
“Vaksinasi bagi anak-anak ini dilaksanakan, karena pencapaian vaksinasi melebihi target yang ditentukan. Yakni vaksinasi orang dewasa sudah mencapai 86 persen, vaksinasi lanjut usia sudah diatas 60 persen,” kata Asril.
Dan ia pun merasakan tersanjung karena berdasarkan SK Kemenkes, Sawahlunto merupakan satu-satunya kota di Sumbar yang melaksanakan vaksin bagi anak-anak.
“Alhamdullilah, orang tua sangat antusias sekali dan tidak ada larangan bagi mereka jika anaknya di vaksin. Persiapan hanya beberapa jam. Dan orang tua tidak protes, karena sudah edukasi tentang vaksinasi dengan baik,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam pelaksanaan vaksin kemarin, tidak ada kendala, malahan ada yang ingin datang lagi.
“Dalam tiga hari kedepan kami melakukan tahap sosialiasi kepada orangtua dan anak-anak.
Usai sosialisasi kami llanjutkan vaksinasi untuk anak-anak sekolah,” tegasnya.
Dan vaksin yang digunakan untuk anak-anak adalah Sinovac dengan dosis rendah dibandingkan orang dewasa.
Lebih lanjut diakuinya saat disuntik vaksin, anak-anak tidak takut disuntik. “Saya patut mengacungi jempol untuk semangat mereka. Dan usai di vaksin, mereka diberikan stimulan seperti hadiah, door prize dan sembako,” jelasnya.
“Apabila semua anak-anak sekolah sudah tervaksin semuanya, Insya Allah tahun depan proses belajar mengajar tatap muka dilaksanakan seperti biasa,” jelas Asril yang tidak membolehkan anak-anaknya untuk liburan, sebab dunia tidak baik-baik saja. Dan virus Corona varian baru Omicron sudah masuk di Indonesia.
“Alhamdullilah, hampir 98 persen guru-guru sudah di vaksin dan bagi guru yang tidak bisa di vaksin, ada surat dari dokter ataupun rumah sakit. Dan kalau pun guru tidak mau divaksin, dirumahkan. Minimal mereka divaksin dosis pertama,” jelas Asril, seraya mengatakan setiap sekolah sudah menyiapkan fasilitas protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan dan masker. Dan selama proses belajar mengajar, mereka wajib pakai masker.