Seluruh Kelurahan dan Desa di Pariaman Sudah Zona Hijau

Padang – Seluruh kelurahan dan desa di Pariaman sudah zona hijau. Itu merupakan prestasi yang harus di pertahankan. Dalam talkshow kerjasama Harian Singgalang dengan BNPB dan Satgas Covid-19, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Rio Arisandi, S.Si,Apt ‘membeberkan’ caranya bisa meraih prestasi tersebut.
Kepada andiko Fanny, Rio Arisandi mengakui kalau peta zonasi resiko Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan di Kota Pariaman terhitung 26 September hingga 4 Oktober 2021 secara keseluruhan sudah berada pada zona hijau.
Menurut data yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Pariaman, tercatat seluruh desa dan kelurahan yang sudah berstatus zona hijau atau nihil kasus Covid-19.
”Alhamdulillah, tren kasusnya semakin menurun. Beberapa desa dan kelurahan juga sudah masuk ke zona hijau, artinya sudah nihil kasus,” ujar ucapnya.
Padahal secara kumulatif, sejak awal pandemi, tercatat kasus terkonfimasi Covid-19 di Kota Pariaman mencapai 1.608 kasus, sebanyak 1.569 orang sembuh dan 38 meninggal dunia.
“Terkait strategi yang kami lakukan sama dengan daerah lain di Sumbar. Melaksanakan prosedur SOP Covid-19. Namun semangat kita bersama agar terbebas dari wabah pandemi Covid-19,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, informasi hoax yang beredar ditengah masyarakat Pariaman bisa direda. Dan mereka pun satu visi dan misi dengan pemerintah yakni virus ini dapat ditanggulangi dengan kerjasama semua pihak.
Selain itu, pendistribusian bantuan logistik untuk penanggulang Covid-19 lancar, sebab jarak Pariaman dengan ibukota provinsi yakni Kota Padang dekat. Kemudian, di Pariaman ada dua rumah sakit yang bisa menampung pasien terkonfirmasi Covid-19. Kerjasama stakeholder mulai dari lurah, camat, TNI dan Polri mendukung upaya pemerintah, agar terbebas dari Covid-19.
Ia menceritakan pada masa PPKM, Kota Pariaman melakukan tracking ketat terhadap perantau yang datang ke Pariaman menunjukan gejala tidak sehat di anjurkan untuk istirahat di rumah saja. Dan Pariaman pun mendirikan posko PPKM di seluruh desa.
Lebih lanjut diakuinya, watak masyarakat memang keras. Namun, seluruh jajaran menjelaskan dengan sebaik-baik mungkin supaya mereka dengan mudah memahami penting menjaga protokol kesehatan selama ada wabah Covid-19.
“Alhamdullilah mereka menerima dan menyampaikan kembali kepada anak dan kemenakannya di rumah, terkait virus Corona yang nyata ada dan dunia sedang tak baik-baik saja,” jelasnya.
Bahkan masyarakat pun siap membantu pemerintah agar terbebas dari virus yang hampir dua tahun mengerogoti dunia.
Terkait, objek wisata, pemerintah menerapkan protokol kesehatan seperti wajib masker dan jaga jarak. Begitu pula dengan kegiatan ataupun agenda melibatkan orang banyak, pemerintah secara ketat menerapkan protokol kesehatan
“Meskipun kami sudah zona hijau dan kelonggaran demi meningkatkan perekonomian, kami tetap menerapkan protokol kesehatan, hingga wabah pandemi ini menjadi endemi,” jelas Rio Arisandi yang mengakui kalau vaksinasi belum mencapai target yang ditentukan pemerintah. “Kami lagi menarget sasaran vaksinasi lansia dan warga, demi membentuk kekebalan secara berkelompok (herd immunity),” ucap Rio Arisandi mengharapkan target sasaran vaksinasi tercapai akhir tahun ini. Mencapai target vaksinasi, pemerintah akan ‘menjemput bola’ di tengah masyarakat.
Diakuinya, terkait vaksinasi, masyarakat masih belum percaya. Itu karena banyaknya masyarakat enggan divaksinasi.
“Kami door to door memberikan edukasi di tengah masyarakat, pentingnya vaksinasi demi membentuk kekebalan berkelompok agar bisa keluar dari wabah pandemi Covid-19,” jelasnya seraya mengimbau kepada masyarakat segera menvaksinkan diri dan terapkan prokes secara ketat serta stop sebarkan informasi hoax di tengah masyarakat.