Agam Masuk Zona Merah

Padang – Tertanggal 23 Mei, Satgas Covid-19 Provinsi Sumbar, merelis Kabupaten Agam masuk zona merah. Itu kenyataannya. Sebab sebulan terakhir ini ada 451 orang terpapar positif Corona dan meninggal 59 orang di Kabupaten Agam.
Itu disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Yosefriawan ketika menjadi narasumber dalam talkshow kerjasama Singgalang dengan BNPB dan Satgas Covid-19, di Radio Sushi 99.1 FM, Senin (24/5).
“Memang ada plus minusnya, zona merah kenyataannya, sesuai dengan rumus yang ada, Agam di kategorikan masuk zona merah. Padahal kami sangat serius dalam penangganan Covid-19 ini,” jelasnya.
Apabila ada seseorang yang terindikasi terpapar Corona, kata Yosefriawan, selalu melakukan sesuai denga SOP Covid-19, yakni 3 T. Mulai dari tindakan melakukan tes Corona (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien (treatment).
“Tiga T itu kami lakukan mulai dari nagari-nagari hingga jorong,” jelasnya.
Terkait masuknya Agam dalam zona merah, pemerintah sudah melaksanakan rapat dengan porkompida. “Beberapa hari kedepan kami akan melaksanakan langkah-langkah yang sudah disepakati itu,” jelasnya.
Diakuinya, kalau terjadinya lonjakan ini disebabnya, tingginya mobilisasi masyarakat di daerah itu. Lihat saja, beberapa daerah di Agam masuk dalam perlintasan antar provinsi. Belum lagi, banyaknya objek wisata, sehingga banyaknya wisatawan lokal maupun luar banyak berdatangan. Itu sesuai fakta yang ada, seminggu belakangan daerah perbatasan cukup macet.
“Tapi kami belum menyimpulkan cluster dari Covid-19. Sesuai SOP kami melakukan 3 T, demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Ia mengakui, kalau penerapan protokol kesehatan sangat lemah. Lihatlah kenyataannya di pasar dan tempat nongkrong jarang sekali mereka mengunakan masker.
“Saya heran kok tidak takut mereka dengan virus ini. Yang membuat saya sedih, ada sebagian masyarakat mengolok-olok, Covid-19 tidak lewat sini,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap patuhi protokol kesehatan 5 M. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
Sementara itu, dalam talkshow yang dipandu andiko Fani, Ahli Epidemiologi Sumbar Defriman Djafri mengatakan masuknya Agam zona merah adalah warning bagi pemerintah daerah untuk berbenah.
Penyebab agam masuk zona merah. memang zona ini, warning bagi pemerintah daerah untuk mewaspadai penyebaran kasus Covid-19.
Penyebab meningkatnya kasus Corona adalah ketika mobilitas meningkat. Selain melakukan 3T, hendaknya pemerintah daerah melakukan kontrol dan antisipasinya. Jika ada yang terdeteksi segera lakukan isolasi. “Yang kami takutkan adalah ketika rumah sakit tak sanggup lagi menampung pasien Covid-19,” jelasnya.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 adalah penyebab utama terjadinya peningkatan kasus corona. Malahan, bulan Mei adalah angka tertinggi kematian akibat Covid-19 di Sumatera Barat.