Padang – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Sumatera Barat, Mardison, S.Pd, M.Pd menilai kurang disiplinnya menerapkan protokol kesehatan dilingkungan sekolah mengakibatkan 54 orang pelajar SMAN 1 Kota Padang Panjang positif Covid-19.
Itu disampaikan Mardison, S.Pd, M.Pd bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Drs. Nuryanuwar, Apt, MM, M.Kes, MMR ketika menjadi narasumber talkshow Kerjasama Harian Singgalang dengan BNPB dan Satgas Covid-19 yang disiarkan secara live dari studio Radio Sushi 99.1 FM, Kamis (16/9).
“SMA 1 Padang Panjang adalah sekolah boarding school. Semua siswanya di asramakan. Keteledoran tidak menerapkan prokes di lingkungan itu mengakibatkan banyak siswa yang terpapar,” jelas Mardison kepada andiko Fani.
Selain itu, faktor kejujuran dari siswa, orangtua dan guru diperlukan di masa pandemi ini. Apabila mereka mengalami gejala-gejala Covid-19 seperti deman, batuk, flu, hilang penciuman dan pengecap sebaiknya tidak masuk sekolah dulu. Begitu juga orangtua ataupun guru.
Mardison menilai ada sebagian diantara mereka yang tidak jujur dan kurang disiplin terapkan prokes. Sikap tersebut diperlukan apabila proses belajar mengajar tatap muka diberlakukan.
“Kami akui banyak anak-anak yang menginginkan sekolah tatap muka. Sebab, mereka merasa PBM secara daring ini tidak efisien. Baik itu dari segi mata pelajaran maupun penilaian guru kepada siswanya,” ucap Mardison seraya mengatakan tidak pernah memaksa para siswa untuk ikut PBM tatap muka.
Lebih lanjut dijelaskannya, kalau syaratnya tatap muka, harus mendapatkan izin dari orangtua. Agar rasa kekhawatiran orangtua terhadap anaknya bisa berkurang dan anak pun demikian.
“Selain tatap muka, kami pun melayani siswa yang ingin belajar secara online,” ucapnya.
Pada kesempatan itu ia juga memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Padang Panjang. Apalagi, ketika memberikan penanganan terhadap para siswa SMAN 1 Padang Panjang yang terkonfirmasi positif Covid-19. “Luar biasa penanganannya. Mulai dari asupan menu untuk anak-anak,” puji Mardison.
Hal sedana disampaikan Nuryanuwar. “Kami mendapatkan laporan ada siswa di SMAN 1 Padang Panjang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kami pun langsung mencek kelapangan. Dan diperoleh 54 orang pelajar SMAN 1 Kota Padang Panjang positif Covid-19,” ucapnya.
Artinya, terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Padang Panjang. Penambahan pasien berasal dari satu klaster yang terdiri dari siswa SMAN 1 Padang Panjang.
“Kini para siswa tersebut diawasi terus kesehatan atau gejalanya. Tidak ada satupun diantara mereka dirawat di rumah sakit,” ucapnya.
Ia berharap ini merupakan cluster terakhir dan masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Padang Panjang terus melandai. Dan status PPKM Level 4 ataupun 3 berubah menjadi dua ataupun satu dan lama kelamaan tak ada lagi pembatasan gerak masyarakat.
Itu semua dapat diatasi apabila ada kesadaran dan sikap disiplin masyarakat menjalani protokol kesehatan yang telah ditetap pemerintah. Mulai dari memakai masker dengan baik dan benar, menjaga jarak minimal satu meter, mencuci tangan dengan sabun ataupun handsanitizer dan membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan, dan keluar rumah seperlunya saja. Selanjutnya mengikuti vaksinasi Covid-19. Dikatakannya, khusus Padang Panjang, terbaik pencapaian target vaksinasinya. “Kini pencapaian target vaksinasi sudah 50 persen lebih,” ucap Nuryanuwar.
Sign in
Sign in
Recover your password.
A password will be e-mailed to you.
dailypornhd.pro
fsiblog