Padang – Tes swab bagi pelanggar protokol kesehatan (prokes) ternyata efektif mengunci penyebaran virus Covid-19.
Itu disampaikan Sekretaris Dinas Kesehatan dan Plt. Direktur RSUD Kota Bukittinggi, dr. Vera Maya Sari, Sp.DLP, MM didampingi Kepala Bidang Trantib Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bukittinggi, Muspida ketika jadi narasumber dalam talkshow Kerjasama Harian Singgalang dengan BNPB dan Satgas Covid-19 yang bertajuk ‘Tes Swab Bagi Pelanggar Prokes, Efektifkah?’, di Radio Sushi 99.1 FM , Senin (28/6).
“Dari 167 orang pelanggar prokes yang terjaring dalam operasi yustisi minggu lalu, tiga orang diantaranya dinyatakan positif Covid-19,” ucap Vera Maya Sari.
Lebih lanjut dikatakannya, kondisi demikian membuktikan patuhi prokes sangat efektif memutus mata rantai penyebaran Corona. Coba bayangkan, mereka yang positif tersebut berkeliaran ditengah keramaian dengan tidak memakai masker. Vera Maya Sari menyayangkan sikap tidak patuhnya masyarakat menerapkan prokes mengakibatkan virus itu bertambah banyak didaerah ini.
“Disaat negara lain sibuk dan berhasil mengunci penyebaran Covid-19. Kita sibuk mengemasi mereka yang sakit,” jelas Vera Maya Sari.
Apalagi, pasca lebaran kemarin, virus Corona berkembang secara cepat. Pemerintah Bukittinggi pun melakukan operasi yustisi.
“Sampai saat ini menjaring masyarakat tidak patuh prokes. Mulai denda hingga pencabutan izin bagi usaha. Itu semua dalam rangka memberikan rasa takut dan jera kepada mereka,” ucap Kepala Bidang Trantib Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bukittinggi, Muspida kepada andiko, Restu.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam operasi yustisi, ada 16 tempat usaha yang ditutup, karena melanggar prokes. Tempat usaha tersebut ditutup 1×24 jam. Penutupan tersebut diharapkan memberikan efek jera bagi mereka, ternyata masih ada dua tempat usaha yang melanggar lagi. Alhasil tempat usaha itu ditutup kembali.
Selain itu, ada denda bagi juga bagi pelanggar prokes. Dan denda tersebut dimasukan dalam kas negara.
“Itu semua kami lakukan agar masyarakat patuhi prokes 3 M, memakai masker, mencuci tangan dengan handsanitizer dan menjaga jarak,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pakai masker itu wajib, sebab melindungi diri sendiri dan orang-orang yang disayangi.
“Kita selalu memberikan sosialiasi, menegur dan menyarankan kepada masyarakat untuk selalu pakai masker. Dan kami selalu disampaikan vaksinasi aman, dan bagi mereka yang ingin divaksin silahkan datang ke lapangan kantin ataupun ke puskesmas terdekat,” jelasnya.
Sementara itu, Vera Maya Sari mengatakan sudah dua minggu ‘menggempur’ masyarakat dengan vaksinasi massal kepada seluruh masyarakat. “Alhamdullilah pada hari pertama vaksin massal 912 orang. Tiga hari kemudian, proses vaksinasi pun dilanjutkan, ada 1.400 orang yang divaksin. Dan Sabtu kemarin, kami berhasil menvaksin masyarakat sebanyak 2.400 orang divaksin. Hari ini masih berlanjut proses vaksinansi,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, sejak Presiden RI, Joko Widodo mencanangkan satu juta vaksin perhari, penerima vaksin tidak lagi berdasarkan kategori nakes, petugas publik, lansia. Sekarang sudah masuk ke masyarakat umum.
Untuk persyaratan vaksin, katanya cukup bawa foto copy KTP dan analisa awal dari tenaga medis. Jika masyarakat ada penyakit, ada dokter yang memeriksanya. Apabila dinyatakan sehat, dan mereka dibisa divaksin saat itu juga.
“Yakinkan diri sendiri untuk divaksin dan patuhi prokes,” ucap Vera Maya Sari yang merasakan kesulitan melawan informasi hoax terkait Covid-19. Menurutnya informasi hoax tersebut mengkontaminasi pemikiran masyarakat.
Ia mengimbau masyarakat untuk bijak membaca media sosial. Apa yang dilakukan pemerintah adalah untuk keselamatan masyarakat. “Kami sudah lelah, untuk itu patuhi prokes dan vaksinasi,” tegasnya.
Sign in
Sign in
Recover your password.
A password will be e-mailed to you.
dailypornhd.pro
fsiblog