Padang – Sejak beberapa bulan belakangan ini jumlah masyarakat terpapar Covid-19 meningkat secara tajam. Tidak saja di kota Padang tetapi juga di Indonesia. Sehingga membuat pemerintah mengambil kebijakan PPKM dan vaksinasi secara ketat. Ialah vaksinasi massal salah satu upaya Pemko Padang tanggulangi Covid-19 di Kota Bingkuang ini.
“Dalam sebulan ini saja terjadi peningkatkan, sudah lebih 100 ribu orang kita vaksin. Artinya, kesadaran masyarakat untuk divaksin sudah mulai tampak,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr. Ferimulyani Hamid, M. Biomed dalam talkshow yang dipandu andiko Fani, di Radio Sushi 99,1 FM, Rabu (18/8).
Ia mengharapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level empat hingga 23 Agustus, jumlah warga yang ingin divaksin terus bertambah banyak.
Lebih lanjut dikatakannya, tenaga vaksinator berasal dari 23 puskesmas yang ada di Kota Padang. Masing-masing puskesmas itu, minimal ada dua tenaga vaksinatornya. Mereka bertugas di puskesmas ataupun ditempat-tempat pelaksanaan vaksinasi massal. Seperti vaksinasi massal yang diadakan masyarakat ataupun paguyuban-paguyuban.
“Jumlah tenaga vaksinator sudah mulai berkurang, karena ada tenaga kita yang istirahat, sakit ataupun isoman. Dan jumlah vaksinator tersebut pun, tergantung ketersediaan vaksin. Namun upaya vaksinasi ini akan berakhir hingga 31 Desember nantinya,” ucap Ferimulyani seraya mengatakan kalau tunjangan tenaga kesehatan pada 2020 sudah dicairkan. Khusus untuk 2021, ada yang sudah, ada yang belum. Itu semua butuh proses.
Lebih lanjut dikatakannya, kalau masyarakat ingin divaksin silakan datang ke puskesmas. Buat jadwal terlebih dahulu.
“Masyarakat yang ingin divaksin tidak bisa datang kapan saja, karena ada mekanismenya. Sehari sebelumnya, mendaftar dulu. Sebab, harus disesuaikan dengan ketersediaan vaksin dan jumlah orang yang divaksin,” jelasnya.
Ia mengakui kalau beberapa waktu lalu, memang jumlah vaksin terbatas. Namun kini, Pemko Padang sudah mendapatnya kembali. Seperti vaksin Sinovac, Astrazeneca dan Moderna.
“Memang, masih ada masyarakat yang takut dan tidak mau di vaksin, karena termakan berita hoax. Intinya semua jenis vaksin itu aman dipakai masyarakat dan telah teruji. Untuk itu jangan pernah takut untuk divaksin,” jelas Feri Mulyani.
Ditambahkannya, jika ada instansi ataupun komunitas dan paguyuban yang ingin melakukan vaksinasi massal, bisa bekerjasama dengan Pemko. Dengan syarat, jumlah yang divaksinasi lebih dari 100 orang, sediakan tempat dan akses internet. Intinya, fasiltas untuk melakukan vaksin dan tempat observasi lengkap.
Lebih lanjut dikatakannya, kalau vaksinasi adalah upaya pemerintah tanggulangi Covid-19. Apalagi dalam sebulan ini, jumlah yang terpapar positif Covid-19 fluktuatif atau turun naik. Itu akan berdampak rumah sakit. Dan dikatakannya, saat ini RS Islam Siti Rahmah, sudah melayani pasien Covid-19.
“Tidak semua pasien Covid-19 dirawat dirumah sakit. Hanya mereka yang parahlah yang dirawat di rumah sakit. Kalau mereka yang memiliki gejala ringan bisa melakukan isoman ditempat isolasi disediakan pemerintah seperti Kampung Nelayan,” ucapnya.
Diakhir sesi talkshow, Feri Mulyani mengimbau masyarakat sukseskan vaksinasi. Mereka bisa mendapatkan vaksin di puskesmas dan sentra vaksinasi massal. “Perang terhadap Covid-19 belum berakhir. Untuk itu tetap pakai masker dengan baik dan benar, jaga jarak dan tingkatkan daya tahan tubuh,” imbaunya.