Padang – Walikota Padang belum lama ini mengunjungi Islamic Centre Wadi Mubarak di Bogor. Walikota sangat tertarik dengan program ini dan juga kiat yang dilakukan dalam penyelenggaraan pendidikan Islam dan melahirkan generasi muda hafal Al Quran (hafiz). Walikota Hendri Septa akan mencoba menerapkan di daerahnya Kota Padang.
Itu disampaikan Walikota Padang, Hendri Septa didampingi Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kota Padang, Fuji Astomi ketika talkshow Pemerintah Kota Padang bekerjasama dengan Radio Sushi 99.1 FM, Senin (13/12).
“Selama disana kami tertarik metode menghafal Al Quran dengan cepat di Islamic Centre Wadi Mubarak. Disana mereka mengajarkan semua santri-santrinya menghafal Al Quran dengan cepat atau ayat-ayatnya tinggal di kepalanya mereka secara cepat,” ucap Walikota Padang kepada andiko Fanny.
Sehingga, Hendri Septa punya pemikiran agar program tersebut diterapkan kepada para murid SD dan siswa SMP dibawah naungan dinas pendidikan. Minimal mereka mampu menghafal minimal satu juz Al Quran. Dikatakannya, untuk hafalan Al Quran ini khusus para peserta didik yang beragama islam saja.
“Kini kami sedang berbicara dengan anggota dewan, bundo kandung, ninik mamak, dan cadiak pandai. Agar bisa diterapkannya tahun depan di Kota Padang,” ucap Walikota Padang seraya mengakui kalau anak-anak di pesantren memang mewajibkan santrinya untuk menghafal Al Quran.
“Bagaimana dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah umum. Sungguh miris, menghafal Al Quran dijadikan sebagai pelengkap saja. Padahal, yang diajarkan sedari dini bermanfaat bagi mereka ketika dewasa kelak,” tegas Walikota Padang yang sudah dapat restu dan dukungan dari anggota dewan.
Lebih lanjut diceritakannya, selama Islamic Centre Wadi Mubarak ia melihat cara mereka mengajarkan jalan jitu agar anak-anak bisa menghafal Al Quran dengan cepat.
“Artinya, saya ingin guru-guru di Islamic Centre Wadi Mubarak di Bogor mengajarkan guru-guru di Kota Padang cara jitu menghafal Al Quran dengan cepat,” ucap Walikota yang menginginkan anak-anak punya kemampuan menghafal Al Quran minimal satu atau dua juz.
Keinginan itu langsung dilaksanakan Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kota Padang, Fuji Astomi.
Menurutnya, keinginan itu sejalan dengan pencanangan Kota Padang sebagai Kota Tahfiz pada perayaan tahun baru islam belum lama ini.
“Kami sedang menyiapkan regulasi-regulasi terkait dengan hal ini. Ke depan kami akan merangkul semua kepentingan agar implementasi peraturan itu nanti dapat diterima semua pihak dan didukung secara bersama-sama,” ucap Fuji Astomi yang melihat kesungguhan Pemko Padang memastikan anak-anak menjadi penghafal Al Quran mulai tingkat dasar, dan itu bekal mereka dewasa kelak.
Terkait regulasi, sebelumnya, Pemko Padang sudah memiliki Perda nomor 6 tahun 2003 tentang pandai baca tulis Al Quran bagi peserta didik dan Peraturan Walikota Nomor 47 tahun 2021 baca tulis Al Quran bagi SMP/MTsN dan pencanangan Padang, Kota Tahfiz Al Quran.
Dan katanya, itu pun sejalan dengan visi Walikota Padang yang menjadikan masyarakat kota Padang, masyarakat madani dengan kekuatan hafalan Al Quran.
“Terkait hafalan Al Quran dengan cepat itu dapat dilaksanakan tenaga pengajar di sekolah agar metode belajar yang telah di pelajari dari Islamic Centre Wadi Mubarak bisa diajarkan kepada anak-anak didik mereka di sekolah,” ucapnya.
Sementara itu, dijelaskannya, Pemko Padang memiliki kegiatan rutin tahunan seperti pesantren Ramadhan selama bulan puasa dan guru-guru mengaji diperhatikan, agar pelayanan mereka lebih baik lagi. Ia juga berharap agar kegiatan yang betul-betul nyata dan di kontrol, sehingga dapat meningkatkan hafalan Al Quran bagi anak-anak.
Lebih lanjut dikatakannya, jumlah rumah tahfiz yang ada di Kota Padang hampir dua ratusan. Hanya 12 rumah tahfiz yang resmi, sudah legal dari Kementrian Agama dan ada kepengurusannya. Sisanya masih pengurusan legalitas formal.
