Padang – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno meresmikan penggunaan Gedung Youth Center di Kota Padang.
Gedung ini adalah bekas Gedung Pertemuan serba guna yang terkenal Gedung Bagindo Azis Chan.
Bertahun-tahun digunakan untuk perkantoran dan sekarang gedung pertemuan Bagindo Azis Chan sudah beralih fungsi.
Dengan banyaknya terjadi kenakalan remaja di Kota Padang, Walikota Padang mengembalikan fungsi gedung untuk menampung kegiatan-kegiatan generasi muda.
“Awalnya Gedung Bagindo Aziz Chan, untuk tempat pertemuan dipergunakan bagi masyarakat. Akibat gempa, banyak bangunan runtuh dan tak layak digunakan. Utamakan pelayanan kepada masyarakat, maka ada beberapa bangunan ‘disulap’ menjadi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang. Namun, seiring perkembangan waktu, bangunan tersebut dikembalikan lagi fungsinya kembali untuk pertemuan masyarakat. Tapi Gedung Youth Center di Kota Padang, tujuannya mewujudkan Kota Padang sebagai pusat perdagangan dan ekonomi kreatif,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Eri Sendjaya kepada andiko Fanny dalam talkshow kerjasama Pemerintah Kota Padang dengan Radio Sushi 99.1 FM, di ruang siaran, Kamis (22/9).
Lebih lanjut dijelaskannya, pembangunan Gedung Youth Center sudah berlangsung sejak awal 2022 dan Juli lalu sudah siap. “Awalnya kami sudah merancang peresmian saat APEKSI kemarin. Namun karena padatnya jadwal Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno. Akhirnya 16 September, gedung tersebut diresmikan,” jelas Eri Sendjaya seraya menyebutkan kalau gedung dijadikan pusat kreatif bagi generasi muda, untuk latihan, memamerkan karya, gagasan dan inspirasi. Otomatis, keberadaan gedung ini dimanfaatkan generasi muda yang bernaung dalam komunitas di bidang ekonomi kreatif.
“Di Gedung Youth Center, ada 17 sub sektor ekonomi kreatif. Yakni kuliner, fesyen, kria, arsitektur, desain produk, desain interior, musik, seni rupa, periklanan, penerbitan, film animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, aplikasi, pengembangan permainan, TV dan Radio, dan seni pertunjukan. Ke-17 sub sektor tersebutlah induk dari komunitas-komunitas yang ada di Kota Padang. Mereka bisa memanfaatkan gedung ini, beraktivitaslah akan ada banyak fasilitas-fasilitas yang dimanfaatkan secara gratis untuk berdiskusi, latihan hingga memperdalam dan aplikasikan karya mereka bisa memanfaatkan ruangan yang ada di gedung ini,” tegasnya.
Untuk pembinaannya, kata Eri Sendjaya, Pemerintah Kota sudah berkolaborasi dengan komite ekraf. Merekalah mendampingi dan stimulasi mempersiapkan komunitas ini sehingga muncul kemandirian sehingga bisa memanfaatkan gedung ini.
“Satu ruangan di Gedung Youth Center bisa menampung 30 orang. Menariknya, setiap ruang kaca, full AC audio hingga sound system bisa dimanfaatkan. Bahkan sebelum terjun tampil, mereka bisa latihan di mini teater dan studio. Sebab kami sudah mensetting sebuah bioskop di dalamnya. Dalam sehari sudah ada 5 – 10 permintaan untuk mengunakan gedung ini,” ucap Eri Sendjaya menyebutkan di dalam gedung ada aula yang menampung 1.000 orang dengan lokasi parkir yang sangat luas.
Ditambahkannya, di gedung ada ditempatkan 13 orang anak muda kreatif keahlian tersendiri. Mereka akan melayani anak muda yang ingin memanfatkan ruangan tersebut. Menariknya, setiap ruangan disiapkan smart key. Artinya tidak semua orang bisa masuk.
“Kalau penasaran dengan keseluruhan gedung Youth Center, silahkan dilihat di Youtube ketik BAC Youth Center,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, timnya sedang menyiapkan sistim aplikasi penguna Gedung Youth Center dengan member card. Tapi untuk saat ini, cukup mengajukan surat ke Dinas Pariwisata Kota Padang. Artinya, untuk pengunaan gedung ini ada kluster-kluster. Kalau komersil, akan dikenakan tarif, kecuali, komunitas anak muda tadi, ya free. “Intinya, Gedung Youth Center tidak bisa digunakan untuk pesta pernikahan,” ucap Eri Sendjaya dan untuk tahap pertama ini akan ada banyak promo. Selanjutnya, akan ada aturan Walikota Padang yang mengatur tarifnya jika ada bisnis. Itu digunakan untuk pemasukan penyeimbang kebutuhan biaya operasional gedung. Untuk jam operasinya, kata Ery Sendajaya Gedung ini mulai dibuka pukul 08.00 WIB dan kalau ada eventnya, dibatasi paling malam hingga 22.00 WIB. Sifatnya diskusi tiga hingga empat jam. Pembatasan itu untuk mewadahi komunitas lainnya.
“Kami melakukan evaluasi setiap minggu dan peningkatan fasilitas di gedung Youth Center,” ucapnya.
Ia mengharapkan kepada anak-anak muda di Kota Padang untuk memanfaatkan fasilitas Gedung Youth Center ini untuk berkreasi dan meningkatkan berkreativitas bersama komunitas yang ada. Jadilah generasi muda yang memiliki kreativitas.
